Library Integrated Programs Service ( LIPS )
Dukungan Primus Child foundation untuk YUM Community library merupakan momentum peletakan dasar pengembangan program kegiatan perpustakaan untuk masa yang akan datang, yang bertujuan memaksimalkan fungsi perpustakaan tidak hanya sekedar sarana informasi satu arah melalui peminjaman buku saja, tetapi lebih kepada penguatan literasi masyarakat secara lebih menyeluruh dan menyentuh akan capaian kebutuhan akan informasi dari masyarakat. Diharapkan perpustakaan komunitas YUM dimasa yang akan datang akan menjadi bahan referensi masyarakat sekitar YUM Cipanas pada khusus nya atau masyarakat luas pada umumnya dalam memperoleh masyarakat dalam menambah pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat yang meliputi berbagai aspek kehidupan.
Program yang kini tengah kami kembangkan dari program Perpustakaan Komunitas YUM secara garis besar meliputi : Pusat Informasi Masyarakat/CIC ( Community Information Centre ), Pusat Pelatihan/pembelajaran Masyarakat/CLC ( Community Learning Centre ) dan Pusat Layanan perpustakaan/CLS ( Community Library Service )
Dengan koleksi kami yang lengkap, gratis, mudah diakses dari mana saja, maka kami berharap agar seluruh rakyat negeri kami dapat memanfaatkan koleksi kami. Koleksi kami memang lengkap untuk referensi dan dokumentasi hasil karya budaya negeri ini tetapi dalam tataran “pergaulan” informasi tingkat global jelas bahwa perpustakaan rakyat ini harus “bergaul” dengan perpustakaan atau pusat informasi lain di dunia maya. Melihat keadaan tersebut maka kami dituntut untuk menjalankan peran sebagai mediator informasi. Akses ke informasi seluas mungkin dari mana saja dan kapan saja menjadi lebih penting dari sekedar kepemilikan. Dalam peranannya sebagai mediator ini, perpustakaan dituntut untuk menyediakan hubungan-hubungan dengan para ahli ataupun pusat-pusat informasi dengan cara mencari, mengumpulkan, bekerja sama, baik secara gratis maupun berlangganan pangkalan data yang sesuai agar dapat diakses oleh pemakai dari mana saja dan kapan saja secara fleksibel.
Menghadapi kesempatan ini kami siap dengan kreativitas untuk menerapkan teknologi dan mencoba memahami kebutuhan pemakai dan selalu berupaya menciptakan nilai tambah, kemampuan organisasi kami perbaiki apakah ada kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, termasuk dukungan sumber daya, pemahaman terhadap kompetisi serta hal lain yang perlu ditingkatkan dalam mendukung kualitas layanan prima.
Program yang kini tengah kami kembangkan dari program Perpustakaan Komunitas YUM secara garis besar meliputi : Pusat Informasi Masyarakat/CIC ( Community Information Centre ), Pusat Pelatihan/pembelajaran Masyarakat/CLC ( Community Learning Centre ) dan Pusat Layanan perpustakaan/CLS ( Community Library Service )
Dengan koleksi kami yang lengkap, gratis, mudah diakses dari mana saja, maka kami berharap agar seluruh rakyat negeri kami dapat memanfaatkan koleksi kami. Koleksi kami memang lengkap untuk referensi dan dokumentasi hasil karya budaya negeri ini tetapi dalam tataran “pergaulan” informasi tingkat global jelas bahwa perpustakaan rakyat ini harus “bergaul” dengan perpustakaan atau pusat informasi lain di dunia maya. Melihat keadaan tersebut maka kami dituntut untuk menjalankan peran sebagai mediator informasi. Akses ke informasi seluas mungkin dari mana saja dan kapan saja menjadi lebih penting dari sekedar kepemilikan. Dalam peranannya sebagai mediator ini, perpustakaan dituntut untuk menyediakan hubungan-hubungan dengan para ahli ataupun pusat-pusat informasi dengan cara mencari, mengumpulkan, bekerja sama, baik secara gratis maupun berlangganan pangkalan data yang sesuai agar dapat diakses oleh pemakai dari mana saja dan kapan saja secara fleksibel.
Menghadapi kesempatan ini kami siap dengan kreativitas untuk menerapkan teknologi dan mencoba memahami kebutuhan pemakai dan selalu berupaya menciptakan nilai tambah, kemampuan organisasi kami perbaiki apakah ada kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, termasuk dukungan sumber daya, pemahaman terhadap kompetisi serta hal lain yang perlu ditingkatkan dalam mendukung kualitas layanan prima.
Pusat Informasi Masyarakat
Pusat informasi masyarakat memiliki dua garis besar agenda kerja yaitu :
A. Penyediaan informasi
Konsep perpustakaan dalam memberikan informasi kepada masyarakat berbagai kalangan mulai dari anak anak hingga ibu rumah tangga. mulai dari anak sekolah hingga ke komunitas pertanian melalui pencarian sumber bahan informasi di perpustakaan untuk disebarkan kepada masyarakat. Adapun kegiatan yang sedang berlangsung adalah :
1. Pojok Informasi Masyarakat di Posyandu
2. Layanan Informasi Teknologi Untuk
siswa atau Pengunjung Perpustakaan
3. Pemberian bahan referensi pengunjung
perpustakaan mulai dari siswa SMP
hingga Ibu ibu rumah tangga yang
meminta resep masakan.
B. Diskusi Masyarakat.
Alur informasi untuk masyarakat idealnya bersifat komunitas atau bersifat keseluruhan, sehingga diperlukan penyatuan visi dan misi dari masyarakat. Selain itu kesamaan atas kebutuhan informasi memerlukan peran aktif masyarakat untuk mengidentifikasinya oleh karena itu diskusi masyarakat sangat berperan penting dalam merumuskan kebutuhan informasi masyarakat.
A. Penyediaan informasi
Konsep perpustakaan dalam memberikan informasi kepada masyarakat berbagai kalangan mulai dari anak anak hingga ibu rumah tangga. mulai dari anak sekolah hingga ke komunitas pertanian melalui pencarian sumber bahan informasi di perpustakaan untuk disebarkan kepada masyarakat. Adapun kegiatan yang sedang berlangsung adalah :
1. Pojok Informasi Masyarakat di Posyandu
2. Layanan Informasi Teknologi Untuk
siswa atau Pengunjung Perpustakaan
3. Pemberian bahan referensi pengunjung
perpustakaan mulai dari siswa SMP
hingga Ibu ibu rumah tangga yang
meminta resep masakan.
B. Diskusi Masyarakat.
Alur informasi untuk masyarakat idealnya bersifat komunitas atau bersifat keseluruhan, sehingga diperlukan penyatuan visi dan misi dari masyarakat. Selain itu kesamaan atas kebutuhan informasi memerlukan peran aktif masyarakat untuk mengidentifikasinya oleh karena itu diskusi masyarakat sangat berperan penting dalam merumuskan kebutuhan informasi masyarakat.
Pusat Pembelajaran Masyarakat
Perpustakaan juga memberikan fungsi pembelajaran bagi berbagai komunitas disekitar YUM. hal ini merupakan bagian dari pengembangan dari pusat informasi masyarakat. dimana konsep informasi ada kalanya harus disertai dengan konsep literasi kepada masyarakat akan informasi tersebut. berbagai hal bisa diterapkan dalm konsep pembelajaran dan pelatihan ini. salah satu yang telah dilaksanakan antara lain :
1. Pelatihan Komputer untuk siswa pertanian
dalam hal keterampilan komputer.
2. Pemberian bantuan belajar tambahan unuk
siswa SD, SMP dan SMA.
3. pemberian bantuan kepada Orang Tua
untuk memotivasi anak dalam belajar.
4. Menyediakan sarana PAUD untuk pembelajaran Anak Usia Dini.
1. Pelatihan Komputer untuk siswa pertanian
dalam hal keterampilan komputer.
2. Pemberian bantuan belajar tambahan unuk
siswa SD, SMP dan SMA.
3. pemberian bantuan kepada Orang Tua
untuk memotivasi anak dalam belajar.
4. Menyediakan sarana PAUD untuk pembelajaran Anak Usia Dini.
Pusat Layanan Perpustakaan
Perpustakaan masyarakat/komunitas YUM memberikan berbagai layanan untuk berbagai kegiatan dan kebutuhan yang bersifat informatif dan edukasi. layanan reguler peminjaman buku telah memfasilitasi lebih dari ribuan pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat. hal ini akan terus dikembangkan dengan berbagai skema kegiatan yang menarik berkesesuaian dengan kebutuhan setiap lapisan masyarakat.
Pojok buku di Posyandu
Jika kini pemerintah hendak merevitalisasi Posyandu ada baiknya
program peningkatan minat baca disisipkan dalam kegiatan Posyandu. Selain
melayani kegiatan pengontrolan kesehatan fisik anak-anak dan ibu
ditanamkan juga pentingnya memupuk minat baca anak-anak. Tidak cukup
sampai di situ, perpustakaan keliling yang sudah ada bisa dimaksimalkan
atau ditambah lagi unitnya untuk mengunjungi Posyandu.
Jadi tidak cukup hanya dengan kampanye tetapi ibu-ibu juga disuguhi buku-buku yang bisa mereka pinjam untuk mengaplikasikan kampanye minat baca tersebut. Ini adalah investasi awal. Setelahnya diharapkan mereka bisa menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli buku bagi anak-anak mereka.
Jadi tidak cukup hanya dengan kampanye tetapi ibu-ibu juga disuguhi buku-buku yang bisa mereka pinjam untuk mengaplikasikan kampanye minat baca tersebut. Ini adalah investasi awal. Setelahnya diharapkan mereka bisa menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli buku bagi anak-anak mereka.
Bermain Sambil Belajar
Belajar sambil bermain bukan hal yang baru lagi ditelinga kita. Di golongan pelajar, mahasiswa, guru bahkan dosen. Tetapi belajar sambil bermain sangat jarang di terapkan di SD, SMP, SMA dan di kampus. Disini penulis akan menjelaskan betapa pentingnya dan beberapa manfaat dari sistem belajar sambil bermain ini.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slamto 2003 : 2). Sedangkan bermain adalah melakukan sesuatu dengan alat untuk bersenang-senang (KBBI).
Belajar sambil bermain disebut sebagai metode pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah salah satu dari beberapa unsur terciptanya efektivitas pendidikan dan pelatihan (Diklat). Belajar sambil bermain biasanya digunakan sebagai pelengkap penerapan strategi-strategi atau jenis-jenis pengajaran lain. Coleman (1967) mengambarkan beberapa manfaat belajar sambil bermain. Pertama-tama yang harus diingat oleh anak didik yang ingin memainkan permainan dengan baik ialah mempelajari permainan itu dengan sungguh-sungguh guna menambah kemungkinan untuk meraih sukses. Kedua, suatu permainan sering memperlihatkan penampilan yang sederhana dalam situasi kehidupan nyata yang kompleks; ia merupakan ringkasan unsur-unsur pilihan dari kehidupan nyata dan oleh kerana itu memungkinkan pelajar menjalankan unsur-unsur pilihan ini satu-persatuan dengan mahir. Ketiga, suatu permainan mencakup partisipasi aktif dan oleh karena itu ia mungkin lebih efisien daripada pengajaran yang diterima secara pasif.
PROSES
Disisi lain belajar sambil bermain akan menciptakan permainan berperan dan peniruan. Permainan berperan berguna dalam mengajar anak didik agar mengerti pendapat, pandangan dan tujuan orang lain. Dalam permainan berperan, pelajar diminta untuk dapat mempertahankan pendapat atau tindakan sejumlah orang lain. Misalnya peranan orang tua yang menghadapi suatu situasi konflik dengan anaknya.
Menurut Mead (1934), anak dapat menggembangkan citra “diri” setelah melalui proses belajar, melihat dirinya melalui mata orang-orang lain. Permainan berperan dapat menolong anak untuk mengembangkan pengertian semacam ini.
Peniruan. Seorang anak didik dapat dihadapi dengan suatu masalah dugaan, yang menyerupai suatu kehidupan nyata dan diminta melakukan pemecahan dengan penerapan hukum-hukum tertentu. Dalam suatu situasi peniruan (simulation) pelajar sering memecahkannya dengan berbagai variasi pemecahan sebagai percobaan, membandingkan manfaat-manfaatnya yang berhubungan, akhirnya mengusulkan suatu pemecahan khusus. Misalnya dalam program pelajaran ilmu sosial, anak didik mungkin membuat rencana suatu kota.
Jadi penulis menyimpulkan metode pembelajaran belajar sambil bermain dapat mengusung kepada aktivitas dan kreatifitas anak didik. Untuk mengetahui kondisi itu maka harus mengetahui latar belakang pendidikannya dan apa tujuan dari itu semua.
Harus diperhatikan juga bahwa pelajaran yang terpenting yang lebih banyak dapat dipetik dari ini semua ialah penerapan yang tepat dari aturan main dan bukannya pengertian yang diperoleh secara kebetulan atau secara asosiatif dari fakta-fakta yang dialami. Sumber Kompasiana.dll.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slamto 2003 : 2). Sedangkan bermain adalah melakukan sesuatu dengan alat untuk bersenang-senang (KBBI).
Belajar sambil bermain disebut sebagai metode pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah salah satu dari beberapa unsur terciptanya efektivitas pendidikan dan pelatihan (Diklat). Belajar sambil bermain biasanya digunakan sebagai pelengkap penerapan strategi-strategi atau jenis-jenis pengajaran lain. Coleman (1967) mengambarkan beberapa manfaat belajar sambil bermain. Pertama-tama yang harus diingat oleh anak didik yang ingin memainkan permainan dengan baik ialah mempelajari permainan itu dengan sungguh-sungguh guna menambah kemungkinan untuk meraih sukses. Kedua, suatu permainan sering memperlihatkan penampilan yang sederhana dalam situasi kehidupan nyata yang kompleks; ia merupakan ringkasan unsur-unsur pilihan dari kehidupan nyata dan oleh kerana itu memungkinkan pelajar menjalankan unsur-unsur pilihan ini satu-persatuan dengan mahir. Ketiga, suatu permainan mencakup partisipasi aktif dan oleh karena itu ia mungkin lebih efisien daripada pengajaran yang diterima secara pasif.
PROSES
Disisi lain belajar sambil bermain akan menciptakan permainan berperan dan peniruan. Permainan berperan berguna dalam mengajar anak didik agar mengerti pendapat, pandangan dan tujuan orang lain. Dalam permainan berperan, pelajar diminta untuk dapat mempertahankan pendapat atau tindakan sejumlah orang lain. Misalnya peranan orang tua yang menghadapi suatu situasi konflik dengan anaknya.
Menurut Mead (1934), anak dapat menggembangkan citra “diri” setelah melalui proses belajar, melihat dirinya melalui mata orang-orang lain. Permainan berperan dapat menolong anak untuk mengembangkan pengertian semacam ini.
Peniruan. Seorang anak didik dapat dihadapi dengan suatu masalah dugaan, yang menyerupai suatu kehidupan nyata dan diminta melakukan pemecahan dengan penerapan hukum-hukum tertentu. Dalam suatu situasi peniruan (simulation) pelajar sering memecahkannya dengan berbagai variasi pemecahan sebagai percobaan, membandingkan manfaat-manfaatnya yang berhubungan, akhirnya mengusulkan suatu pemecahan khusus. Misalnya dalam program pelajaran ilmu sosial, anak didik mungkin membuat rencana suatu kota.
Jadi penulis menyimpulkan metode pembelajaran belajar sambil bermain dapat mengusung kepada aktivitas dan kreatifitas anak didik. Untuk mengetahui kondisi itu maka harus mengetahui latar belakang pendidikannya dan apa tujuan dari itu semua.
Harus diperhatikan juga bahwa pelajaran yang terpenting yang lebih banyak dapat dipetik dari ini semua ialah penerapan yang tepat dari aturan main dan bukannya pengertian yang diperoleh secara kebetulan atau secara asosiatif dari fakta-fakta yang dialami. Sumber Kompasiana.dll.
Eh Kepala Botak makan Tahu, dari YUM ada Kotak isi Buku
Dukungan YUM untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa kembali ditunaikan. program kami memberikan bantuan pinjaman buku dengan beraneka ragam kepada tiga sekolah yang berada disekitar area kami. antusiasme siswa sangat luar biasa membuat semangat ini tidak boleh padam. membaca adalah bagian dari ikhtiar ilmu yang harus terus di kembangkan. Perpustakaan Keliling adalah salah satu tujuan kedepan dari YUM sehingga akan lebih banyak lagi sekolah yang minim fasilitas yang bisa kami bantu dalam memenuhi hasrat membaca anak-anak. Dukung kami selalu untuk Indonesia membaca.
Gak cuma buku, perpus jadi seru !!
Perpustakan Komunitas Desa Yayasan Usaha Mulia memberikan pelayanan yang unik untuk kegiatan sebuah perpustakaan. Tak hanya buku, game game seru juga selalu ada. kreatifitas selalu jadi yang utama tentunya. setiap hari kami memberikan pelayanan yang berbeda, mulai dari bermain game edukasi, berkarya tematik, merangsang rasa keingin tahuan setiap pengunjung, menulis, dan pertunjukan atau Show sebagai bagian dari pengembangan rasa percaya diri. Setiap bulan kami memiliki konteks tema berbeda untuk setiap kegiatan hariannya.
" saya mah paling suka hari selasa bisa bikin gambar, origami " seru Ismail
" saya mah paling suka hari selasa bisa bikin gambar, origami " seru Ismail
Perpustakaan, Asyikk.....dong
Dengan koleksi kami yang lengkap, gratis, mudah diakses dari mana saja, maka kami berharap agar seluruh rakyat negeri kami dapat memanfaatkan koleksi kami. Koleksi kami memang lengkap untuk referensi dan dokumentasi hasil karya budaya negeri ini tetapi dalam tataran “pergaulan” informasi tingkat global jelas bahwa perpustakaan rakyat ini harus “bergaul” dengan perpustakaan atau pusat informasi lain di dunia maya. Melihat keadaan tersebut maka kami dituntut untuk menjalankan peran sebagai mediator informasi.
Akses ke informasi seluas mungkin dari mana saja dan kapan saja menjadi lebih penting dari sekedar kepemilikan. Dalam peranannya sebagai mediator ini, perpustakaan dituntut untuk menyediakan hubungan-hubungan dengan para ahli ataupun pusat-pusat informasi dengan cara mencari, mengumpulkan, bekerja sama, baik secara gratis maupun berlangganan pangkalan data yang sesuai agar dapat diakses oleh pemakai dari mana saja dan kapan saja secara fleksibel.
Menghadapi kesempatan ini kami siap dengan kreativitas untuk menerapkan teknologi dan mencoba memahami kebutuhan pemakai dan selalu berupaya menciptakan nilai tambah, kemampuan organisasi kami perbaiki apakah ada kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, termasuk dukungan sumber daya, pemahaman terhadap kompetisi serta hal lain yang perlu ditingkatkan dalam mendukung kualitas layanan prima.
Akses ke informasi seluas mungkin dari mana saja dan kapan saja menjadi lebih penting dari sekedar kepemilikan. Dalam peranannya sebagai mediator ini, perpustakaan dituntut untuk menyediakan hubungan-hubungan dengan para ahli ataupun pusat-pusat informasi dengan cara mencari, mengumpulkan, bekerja sama, baik secara gratis maupun berlangganan pangkalan data yang sesuai agar dapat diakses oleh pemakai dari mana saja dan kapan saja secara fleksibel.
Menghadapi kesempatan ini kami siap dengan kreativitas untuk menerapkan teknologi dan mencoba memahami kebutuhan pemakai dan selalu berupaya menciptakan nilai tambah, kemampuan organisasi kami perbaiki apakah ada kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, termasuk dukungan sumber daya, pemahaman terhadap kompetisi serta hal lain yang perlu ditingkatkan dalam mendukung kualitas layanan prima.